26 January 2011

Shalat Fardhu (Wajib)

Shalat Fardhu (Wajib)

Jumlah Raka'at :
1. Subuh 2 raka'at.
2. Dzuhur 4 raka'at.
3. Ashar 4 raka'at.
4. Maghrib 3 raka'at.
5. Isya 4 raka'at.



Setelah membaca niat shalat, lalu :

1. Mengangkat kedua tangan sambil melafadzkan : Allahu Akbar
Allahu Akbar
Membaca do'a Iftitah, Al-Fatihah, dan surat pendek Al-Quran



2. Tangan bersedekap, lalu membaca (berurutan) :

> Do'a Iftitah (di rakaat pertama saja) :
Allaahu akbaru kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa.
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin.
Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin.
Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

> Al-Fatihah (baca di rakaat pertama dan rakaat kedua, rakaat ketiga dan ke empat tidak di baca lagi) :
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Al hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Arrahmaanir rahiim.
Maalikiyaumiddiin.
Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu.
Ihdinash shiraathal mustaqiim.
Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin

> Surat2 pendek dari Al-Quran seperti surat Al-Ikhlas (baca di setiap rakaat) :
Kulhu wallahu Ahad
Allahu Somad
Lam yalid   walam yulad
Walam yakul lahu kufuan Ahad


3. Ketika mau rukuk, lafadzkan : Allahu Akbar

Saat rukuk : Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih 3x


4. Ketika mau berdiri, lafadzkan : Sami’allaahu liman hamidah.


Saat berdiri : Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.


5. Ketika mau sujud, lafadzkan : Allahu Akbar



Saat sujud : Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih 3x


6. Ketika mau duduk diantara dua sujud, lafadzkan Allahu Akbar


Saat duduk : Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.


7. Tasyahud Awal (rakaat ke dua setelah sujud)
* Shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya.
* Shalat lubuh, langsung tasyahud Akhir, karna shalat subuh hanya dua rakaat.


Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah.
Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh.
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin.
(* jari teluntuk menunjuk) Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad.



8. Tasyahud Akhir
* Subuh di rakaat ke dua
* Maghrib di rakaat ke tiga


(*baca tasyahud awal, lalu tambahkan bacaan ini)
Kamaa shallaitaa ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim.
Wa baarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad.
Kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim.
Fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Yaa muqallibal quluub. Tsabbit qalbii ‘alaa diinik.



(* jari telunjuk tidak menunjuk lagi)
9. Salam, dengan menengok ke kanan sambil mengucap :
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.
dan menengok ke kiri sambil menucap :
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

25 January 2011

Abu Nawas - Lolos Dari Maut

Abu Nawas - Lolos Dari Maut

Karena dianggap hampir membunuh Baginda maka Abu Nawas mendapat celaka. Dengan kekuasaan yang absolut Baginda memerintahkan prajurit prajuritnya langsung menangkap dan menyeret Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara.

Abu Nawas - Orang-Orang Kanibal

Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah dipanggil Baginda. la tidak langsung pulang ke rumah melainkan berjalan-jalan lebih dahulu ke perkampungan orang-orang badui. Ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang suka mempelajari adat istiadat orang-orang badui.

Abu Nawas - Tugas Yang Mustahil

Abu Nawas belum kembali. Kata istrinya ia bersarna seorang Pendeta dan seorang Ahli Yoga sedang melakukan pengembaraan suci. Padahal saat ini Baginda amat membutuhkan bantuan Abu Nawas. Beberapa hari terakhir ini Baginda merencanakan membangun istana di awang-awang. Karena sebagian

Abu Nawas - Tipu Dibalas Tipu

Ada seorang Yogis (Ahli Yoga) mengajak seorang Pendeta bersekongkol akan memperdaya Iman Abu Nawas. Setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka berangkat menemui Abu Nawas di kediamannya.

Abu Nawas - Menjebak Pencuri

Pada zaman dahulu orang berpikir dengan cara yang amat sederhana. Dan karena kesederhanaan berpikir ini seorang pencuri yang telah berhasil menggondol seratus keping lebih uang emas milik seorang saudagar kaya tidak sudi menyerah.

Abu Nawas - Strategi Maling

Tanpa pikir panjang Abu Nawas memutuskan untuk menjual keledai kesayangannya. Keledai itu merupakan kendaraan Abu Nawas satu-satunya. Sebenarnya ia tidak tega untuk menjualnya. Tetapi keluarga Abu Nawas amat membutuhkan uang. Dan istrinya setuju.

Abu Nawas - Cara Memilih Jalan

Kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan. Tetapi tanpa keikutsertaan Abu Nawas perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan. Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengajaknya ikut serta. Abu Nawas tidak keberatan. Mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama.

Abu Nawas - Asmara Memang Aneh

Secara tak terduga Pangeran yang menjadi putra marikota jatuh sakit. Sudah banyak tabib yang didatangkan untuk memeriksa dan mengobati tapi tak seorang pun mampu menyembuhkannya. Akhirnya Raja mengadakan sayembara. Sayembara boleh diikuti oleh rakyat dari semua lapisan. Tidak terkecuali oleh para penduduk negeri tetangga.

Abu Nawas - Peringatan Aneh

Suatu hari Abu Nawas dipanggil Baginda.
"Abu Nawas." kata Baginda Raja Harun Al Rasyid memulai pembicaraan.
" Daulat Paduka yang mulia." kata Abu Nawas penuh takzim.
"Aku harus berterus terang kepadamu bahwa kali ini engkau kupanggil bukan untuk kupermainkan atau kuperangkap. Tetapi aku benar-benar memerlukan bantuanmu." kata Baginda bersungguh-sungguh.

Abu Nawas - Manusia Bertelur

Sudah bertahun-tahun Baginda Raja Harun Al Rasyid ingin mengalahkan Abu Nawas. Namun perangkap-perangkap yang selama ini dibuat semua bisa diatasi dengan cara-cara yang cemerlang oleh Abu Nawas.

Abu Nawas - Ketenangan Hati

Sudan lama Abu nawas tidak dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda. Abunawas juga sudah lama tidak muncul di kedai teh. Kawan-kawan Abunawas banyak yang merasa kurang bergairah tanpa kehadiran Abu nawas.

Abu Nawas - Taruhan Yang Berbahaya

Pada suatu sore ketika Abu Nawas ke warung teh kawan-kawannya sudah berada di situ. Mereka memang sengaja sedang menunggu Abu Nawas.
"Nah ini Abu Nawas datang." kata salah seorang dari mereka.

Abu Nawas - Abu Nawas Mati

Baginda Raja pulang ke istana dan langsung memerintahkan para prajuritnya menangkap Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas telah hilang entah kemana karena ia tahu sedang diburu para prajurit kerajaan. Dan setelah ia tahu para prajurit kerajaan sudah meninggalkan rumahnya, Abu Nawas baru berani pulang ke rumah.

Abu Nawas - Raja Dijadikan Budak

Kadangkala untuk menunjukkansesuatu kepada sang Raja, Abu Nawas tidak bisa hanya sekedar melaporkannya secara lisan. Raja harus mengetahuinya dengan mata kepala sendiri, bahwa masih banyak di antara rakyatnya yang hidup sengsara. Ada saja praktek jual beli budak.

Abu Nawas - Menipu Tuhan

Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit.
Diantara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu.

Abu Nawas - Tetap Bisa Cari Solusi

Mimpi buruk yang dialami Baginda Raja Harun Al Rasyid tadi malam menyebabkan Abu Nawas diusir dari negeri Baghdad. Abu Nawas tidak berdaya. Bagaimana pun ia harus segera menyingkir meninggalkan negeri Baghdad hanya karena mimpi. Masih jelas terngiang-ngiang kata-kata Baginda Raja di telinga Abu Nawas.

Abu Nawas - Pintu Akhirat

Tidak seperti biasa, hari itu Baginda tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat biasa. Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun agar lebih leluasa bergerak.

Abu Nawas - Hadiah Bagi Tebakan Jitu

Baginda Raja Harun Al Rasyid kelihatan murung. Semua menterinya tidak ada
yang sanggup menemukan jawaban dari dua pertanyaan Baginda. Bahkan para

Abu Nawas - Ibu Sejati

Kisah ini mirip dengan kejadian pada masa Nabi Sulaiman ketika masih muda.
Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak.

Abu Nawas - Botol Ajaib

Tidak ada henti-hentinya. Tidak ada kapok-kapoknya, Baginda selalu memanggil Abu Nawas untuk dijebak dengan berbagai pertanyaan atau tugas yang aneh-aneh. Hari ini Abu Nawas juga dipanggil ke istana.

Abu Nawas - Pekerjaan Yang Mustahil

Baginda baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja Sulaiman yang mampu memerintahkan, para jin memindahkan singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya. Baginda tiba-tiba merasa tertarik. Hatinya mulai tergelitik untuk melakukan hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa lebih leluasa menikmati pemandangan di sekitar.

Abu Nawas - Mengecoh Monyet

Abu Nawas sedang berjalan-jalan santai. Ada kerumunan masa. Abu Nawas bertanya kepada seorang kawan yang kebetulan berjumpa di tengah jalan.
"Ada kerumunan apa di sana?" tanya Abu Nawas.

Abu Nawas - Debat Kusir Tentang Ayam

Melihat ayam betinanya bertelur, Baginda tersenyum. Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum.

Abu Nawas - Mengecoh Raja

Sejak peristiwa penghancuran barang-barang di istana oleh Abu Nawas yang dilegalisir oleh Baginda, sejak saat itu pula Baginda ingin menangkap Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara.

Abu Nawas - Membalas Perbuatan Raja

Abu Nawas hanya tertunduk sedih mendengarkan penuturan istrinya. Tadi pagi beberapa pekerja kerajaan atas titan langsung Baginda Raja membongkar rumah dan terus menggali tanpa bisa dicegah.

Abu Nawas - Mendemo Tuan Kadi

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya.
Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Abu Nawas - Pesan Bagi Para Hakim

Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama besar ini— sufi, tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di Baghdad. Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa.

Muhrim VS Mahram

Masih banyak orang yang salah pengertian mengenai istilah Muhrim, tapi baru mendengar istilah Mahram. Banyak orang mengira, arti Muhrim adalah "Lawan jenis yang sah/ halal baginya". Mudah2an tulisan di bawah ini bisa menambah wawasan kita... tulisan di bawah ini saya kopas dari tempat lain :D


Dalam bahasa arab, kata muhrim (muhrimun) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji sebelum bertahallul. 
Sedangkan kata mahram (mahramun) artinya orang-orang yang merupakan lawan jenis kita, namun haram (tidak boleh) kita nikahi selamanya. Namun kita boleh bepergian (safar) dengannya, boleh berboncengan dengannya, boleh melihat wajahnya, tangannya, boleh berjabat tangan, dst.

Mahram bisa dibagi menjadi tiga kelompok.
  1. Yang pertama, mahram karena nasab (keturunan).
  2. Kedua, mahram karena penyusuan.
  3. Ketiga, mahram karena pernikahan.


1. Mahram Karena Nasab

Kelompok yang pertama (mahram karena keturunan) ada tujuh golongan, yakni:
Ibu, nenek dan seterusnya ke atas, baik jalur laki-laki maupun wanita.
Anak perempuan (putri), cucu perempuan, dan seterusnya, ke bawah baik dari jalur laki-laki-laki maupun perempuan. Saudara perempuan sekandung, seayah atau seibu.
Saudara perempuan bapak (bibi), saudara perempuan kakek (bibi orang tua) dan seterusnya ke atas baik sekandung, seayah atau seibu.
Saudara perempuan ibu (bibi), saudara perempuan nenek (bibi orang tua) dan seterusnya ke

atas baik sekandung,
seayah atau seibu. Putri saudara perempuan (keponakan) sekandung, seayah ataui seibu, cucu

perempuannya dan seterusnya ke bawah, baik dari jalur laki-laki maupun wanita.
Putri saudara laki-laki (keponakan) sekandung, seayah atau seibu, cucu perempuannya dan seterusnya ke bawah baik dari jalur laki-laki maupun wanita.


2. Mahram Karena Penyusuan

Kelompok yang kedua ada tujuh golongan juga, sama persis seperti di atas, namun hubungannya
karena sepersusuan (yakni satu ibu susuan, dengan minimal disusui 5x sampai kenyang).


3. Mahram Karena Pernikahan

Kelompok yang ketiga terdiri dari 4 golongan, sebagai berikut:
Istri bapak (ibu tiri), istri kakek dan seterusnya ke atas
Istri anak, istri cucu dan seterusnya ke bawah
Ibu mertua, ibunya dan seterusnya ke atas
Anak perempuan istri dari suami lain (rabibah), cucu perempuan istri baik dari keturunan
rabibah maupun dari keturunan rabib (anak lelaki istri dari suami lain).

22 January 2011

Rukun Islam

Rukun Islam itu ada 5 (lima), yaitu :
  1. Mengucapkan dua kalimat Syahadat.
  2. Mengerjakan shalat.
  3. Mengeluarkan zakat.
  4. Berpuasa pada bulan ramadhan.
  5. Menunaikan ibadah haji bila mampu.

Keterangan :

1. Dua kalimat syahadat yaitu : Dua perkataan pengakuan yang diucapkan oleh lisan dan dibenarkan oleh hati serta dibuktikan dengan perbuatan, untuk menjadikan dirinya seorang Islam.

Adapun lafadz  kalimat syahadat yaitu :












Asyhadualla ilaha ilallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah

Artinya:
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah,
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Dua kalimat syahadat itu masing-masing terdiri dari :

Syahadat Tauhid - artinya pengakuan akan ke Esa-an Allah.
Syahadat Rasul - artinya pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Dua kalimat syahadat merupakan gerbang pintu seseorang menjadi muslim, dan inilah syarat yang pertama kali yang harus dikerjakan, sebelum mengerjakan kewajiban­kewajiban yang lain-lainnya.
Apabila ada seseorang yang bukan Islam telah membaca dua kalimat syahadat itu dengan sungguh-sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang diucapkannya, serta memahami apa yang diucapkan, maka dengan sendirinya orang itu telah menjadi orang Islam, dan wajiblah ia mengerjakan rukun yang lima.


2. Mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam itu adalah wajib bagi seorang muslim laki dan perempuan. Bagi perempuan yang haid maka tidak wajib baginya untuk mengerjakan shalat. Dimana saja dan kapan saja sholat itu harus ditegakkan dan dilaksanakan. Tidak bisa berdiri, boleh dengan duduk, tidak bisa duduk boleh dengan berbaring, tidak bisa berbaring boleh dengan isyarat, tidak bisa isyarat maka dengan hati.

3. Mengeluarkan zakat itu wajib bagi seseorang yang mampu dan mencukupi nisab yang telah ditentukan. Zakat itu sebagai pembersih dan penyuci hati/jiwa bagi yang menge­luarkannya.

4. Berpuasa di bulan Ramadhan itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan. Bagi perempuan yang haid maka tidak wajib baginya untuk mengerjakan puasa Ramadhan.

5. Menunaikan Haji adalah wajib bagi orang yang sudah mampu. Mampu dalam arti yang seluas-luasnya, mampu ilmunya, mampu hartanya, mampu fisiknya.

RUKUN IMAN

Iman artinya, mempercayai dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkannya.

Yang wajib kita imami/percayai itu ada enam :
  1. Beriman kepada ALLAH SWT
  2. Beriman kepada Malaikat-malaikat ALLAH SWT
  3. Beriman kepada Kitab-kitab ALLAH SWT
  4. Beriman kepada Rasul-rasul ALLAH SWT
  5. Beriman kepada Hari Kiamat
  6. Beriman kepada Qadha dan Qadar

1. BERIMAN KEPADA ALLAH
Beriman kepada Allah yaitu percaya bahwa Allah itu ada, hidup, dengan tidak berpermulaan dan tidak berkesudahan/bera­khir. Tunggal, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada satu mahlukpun yang menyamaiNya. Allah itu Maha Kuasa, Maha Melihat baik yang tersembunyi maupun yang terlihat, baik yang kecil maupun yang besar, yang berada di laut, di angkasa di udara. Itu semua wajib kita percaya. Allah Maha Mendengar, baik yang samar maupun yang terang-terangan. Jadi kita percaya kepada Allah, bahwa Dia itu Maha sempurna.

Pendeknya, kalau kita perinci satu persatu, maka sifat wajib bagi Allah itu ada 20 sedang sifat muhalnya (berlawanan) ada 20, sedangkan sifat jaiznya/wenang bagi Allah ada satu, yaitu : Allah berbuat atas sesuatu perkara atau tidak berbuat, terserah sekehendak Allah sendiri.


Sifat wajib bagi Allah ada 20 : 
Sifat Wajib Allah Arti
1 Wujud Ada
2 Qidam Terdahulu
3 Baqa Kekal
4 Mukhalafatul lil Hawadisi Berlainan dengan makhluknya
5 Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi Berdiri dengan sendiri-Nya
6 Wahdaniyat Esa (zat, sifat & af’alnya)
7 Qudrat Berkuasa
8 Iradat Berkehendak
9 Ilmu Mengetahui
10 Hayat Hidup
11 Sama’ Mendengar
12 Bashar Melihat
13 Kalam Berbicara
14 Qadirun Yang Menguasai
15 Mu’ridun Yang Menghendaki
16 ‘Alimun Yang Mengetahui
17 Hayyun Yang Menghidupkan
18 Sami’un Yang Mendengar
19 Bashirun Yang Melihat
20 Mutakallimun Yang Membicarai


Sifat Muhal Allah ada 20 :
Sifat Muhal Allah Arti
1 Adam Tiada
2 Huduth baru
3 Fana binasa atau rusak
4 Mumathalatuhu Lilhawadith menyerupai yang baru
5 Qiyamuhu Bighayrih berdiri dengan yang lain
6 Ta’ddud Banyak
7 Ajzun lemah
8 Karahah Terpaksa
9 Jahlun Bodoh
10 Mautun Mati
11 Shamamun Tuli
12 ‘Umyun Buta
13 Bukmun bisu
14 ajizan Maha lemah
15 Karihan Maha terpaksa
16 Jahilan Maha bodoh
17 Mayyitan Maha mati
18 Ashammun Maha tuli
19 A’ma Maha buta
20 abkamun Maha bisu



2. BERIMAN KEPADA MALAIKAT - MALAIKAT ALLAH SWT 
Kita wajib percaya dengan seyakin-yakinnya, bahwa Allah Ta'ala itu mempunyai mahluk yang disebut malaikat. Yakni mahluk yang diciptakan oleh-Nya dari cahaya (NUR). Malaikat itu adalah mahluk yang paling taat dan patuh akan perintah-perintah Allah, semua perintah Allah dilaksanakan dengan sepatuh­patuhnya. Malaikat itu bukannya laki - laki dan bukan pula perempuan. Malaikat tidak mempunyai hawa nafsu, tapi mempunyai akal, sebab itu mereka tidak pernah ingkar (durhaka) kepada Allah.
Malaikat itu jumlahnya banyak sekali, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya, hanya Allah sendiri yang mengetahui persis jumlahnya.

Akan tetapi yang wajib kita imani/percayai ada 10 (sepuluh) malaikat, yaitu :
  1. Malaikat Jibril, tugasnya Menyampaikan wahyu
  2. Malaikat Mikail, tugasnya Menyebarkan rezeki dan menurunkan hujan
  3. Malaikat Israfil, tugasnya Meniupkan Sangkakala
  4. Malaikat Izrail, tugasnya Mencabut nyawa Makhluk hidup
  5. Malaikat Raqib, tugasnya Mencatat amal kebaikan manusia
  6. Malaikat Atid, tugasnya Mencatat amal keburukan manusia
  7. Malaikat Munkar, tugasnya Menanyakan mayit di alam kubur (Barzah)
  8. Malaikat Nakir, tugasnya Menanyakan mayit di alam kubur (Barzah)
  9. Malaikat Malik, tugasnya Menjaga pintu neraka
  10. Malaikat Ridwan, tugasnya Menjaga pintu Syurga


3. BERIMAN KEPADA KITAB - KITAB ALLAH SWT
Iman kepada kitab-kitab Allah, artinya kita wajib percaya dengan seyakin-yakinnya bahwa sesungguhnya Allah itu mem­punyai beberapa kitab yang diturunkan kepada para utusan-Nya melalui wahyu.
Kitab-kitab Allah yang wajib kita percayai itu ada 4, yaitu :
  1. Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa as.
  2. Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Daud as. 
  3. Injil, yang diturunkan kepada Nabi Ise as. 
  4. Al-Qur'an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Kitab Taurat, Zabur dan Injil pada saat sekarang ini sudah tidak ada lagi, sebab yang kita dapati sekarang ini telah mengalami banyak perubahan, diganti oleh penganut-penganutnya masa demi masa. Tetapi al-Qur'an sampai hari kiamat wajib kita percayai, sebab kandungannya masih orsinil, asli dari Allah, tidak ada seorangpun yang kuasa untuk menggantinya.


4. BERIMAN KEPADA RASUL - RASUL ALLAH SWT
Iman kepada para Rasul Allah artinya, kita wajib percaya dengan seyakin-yakinnya bahwa rasul itu adalah pilihan dari Allah dan diutusnya mereka adalah demi kebahagiaan kita, atas rahmat-Nya. Semua Rasul telah membawa agama Tauhid, yaitu ajaran tentang ke Esa-an Allah SWT, walaupun bentuk syari'atnya berlain-lainan.

Jumlah para, rasul itu pada hakikatnya banyak sekali, akan tetapi yang wajib kita percayai ada 25 (dua puluh lima) rasul yang tersebut dalam Al-Qur'an yaitu : 

  1. Adam AS. 
  2. Idris AS. 
  3. Nuh AS. 
  4. Hud AS. 
  5. Shaleh AS. 
  6. Ibrahim AS. 
  7. Luth AS. 
  8. Ishak AS. 
  9. Ismail AS. 
  10. Ya'qub AS. 
  11. Yusuf AS. 
  12. Ayyub AS. 
  13. Syu'aib AS. 
  14. Musa AS. 
  15. Harun AS. 
  16. Ilyasa' AS. 
  17. Dzulkifli AS. 
  18. Daud AS. 
  19. Sulaiman AS. 
  20. Ilyas AS. 
  21. Yunus AS. 
  22. Zakaria AS. 
  23. Yahya AS. 
  24. Isa AS. 
  25. Muhammad SAW.
Kepercayaan terhadap para rasul itu tidak boleh dibeda-bedakan antara yang satu dengan yang lainnya, karena mereka itu mempunyai empat sifat yang tertentu (wajib), yaitu :
  1. Shiddiq, artinya benar (lurus). 
  2. Amanah, artinya dapat dipercaya. 
  3. Tabligh, artinya menyampaikan. 
  4. Fathonah, artinya pandai, cerdik. 


4. BERIMAN KEPADA HARI KIAMAT
Iman kepada, hari kiamat ialah percaya dengan seyakin yakinnya bahwa sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang tanpa diragukan lagi. Sedangkan waktu datangnya, hanya Allah saja yang mengetahuinya.



5. BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR
Qadha adalah suatu ciptaan / ketetapan yang Allah buat, dan Qadar adalah suatu sifat/ kandungan yang telah Allah tetapkan pada suatu ciptaannya. Misalnya, setiap "mahluk bernyawa (Qadha)" pasti akan "mati sesuai pada waktu/ kondisinyanya (Qadar)". Orang yang rajin belajar, maka akan menjadi pintar sesuai porsinya. Orang yang ber-zina, maka akan mendapat siksa di neraka.

Allah telah menciptakan segala sesuatunya, dari yang Baik sampai yang Buruk, Pahala dan Dosa, Surga dan Neraka, tinggal manusia itu sendiri yang menentukan mau Pahala atau Dosa. Kita terlahir sebagai Pria / Wanita, itu adalah takdir/ ketetapan, tetapi, kita mau menjadi apa, itu adalah pilihan kita sendiri. Allah telah menetapkan Pria berpasangan dengan Wanita, tetapi, berpasangan dengan siapa adalah pilihan kita sendiri. Allah juga menciptakan Kaya dan Miskin, tinggal manusianya mau pilih yang mana, sehingga ketika ada seseorang yang hidupnya miskin/ susah, dia tidak perlu menyalahkan Allah dengan berkata "ini sudah menjadi kehendak Allah".

Wudhu
Sebelum mengerjakan shalat, hendaklah terlebih dahulu berwudhu, karena wudhu merupakan syarat sahnya shalat.

1. Membaca "Bismillahirrahmanirrahim"






2. Bersihkan kedua telapak tangan.
3. Berkumur 3x.
4. Bersihkan hidung 3x (sebaiknya di hirup lalu keluarkan lagi).
5. baca "Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaaffi ta’aalaa".








Artinya : "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta'ala".


6. Membasuh wajah 3x.
7. Membasuh tangan kanan dan kiri sampai siku 3x.
8. Membasuh kepala 3x.
9. Membasuh telinga (kanan dulu).
10. Membasuh kaki sampai mata kaki (kanan dulu).

Setelah itu baca do'a :

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.

Artinya:
“Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”

Dasar Hukum Islam ada 5 (TAKLIFI) :

1. Wajib
2. Sunnah
3. Halal dan Haram
4. Makruh
5. Mubah



1. Wajib.
Sesuatu hal yang dikerjakan mendapat pahala namun jika ditinggalkan akan mendapat dosa seperti shalat 5 waktu, Zakat Fitrah, puasa di bulan Ramadhan, dll.

terbagi diantaranya :

* Wajib Mu'ayin (Mukhaddat) : hukum yang sudah jelas dan tentu aturan dan tata-caranya serta seberapa besar kadar-nya, misal : Shalat, Zakat, dll.

* Wajib Ghoiru Mukhaddat : hukum yang tidak jelas tata caranya dan seberapa besar jumlah dan kadarnya, misal infaq, sodaqah, dll

* Wajib Mukhoyir : hukum yang harus memilih dari beberapa pilihan dan jika sudah terpilh dan dilaksanakan maka yang lain dianggap hilang.

* Wajib Mudloyaq (Muaqqot) : hukum yang sudah jelas syariatnya (hampir sama dengan Mu'ayin) hanya disini berdasarkan aturan pelaksanaan, misal : jadwal shalat, jadwal puasa.

* Wajib Mutlak : hukum yang aturan pelaksaannya tidak ditentukan dengan pasti, tapi wajib dikerjakan seperti : naik haji.

* Wajib Yunaqqis : hukum yang mengatur aturan syariat bagi yang berhalangan melaksanakan kewajiban, misal wanita haid yang wajib melaksanakan shalat setelah haid berhenti secara langsung, misal ashar jam 3 dan mahgrib jam 5.30, dan wanita haid berhenti jam 5, maka sisa 30 menit adalah wajib shalat.

* Wajib Muwasi : hukum yang mengatur kelebihan waktu, tapi tetap harus dikerjakan dalam kurun waktu tersebut, misal waktu shalat ashar 2,5 jam tepatnya jam 3 hingga 5.30, sedangkan lama sholat misalnya 20 menit, maka sisa 2,1 jam adalah wajib muwasi, dimana toleransi waktu tersebut dikhususkan kepada kita yang sedang berhalangan tanpa disengaja.

* Wajib Ain : hukum yang meng-khususkan siapa yang melaksanakannya, sesuai syariat misal sholat jum'at adalah wajib buat kaum laki-laki, sunnah buat kaum perempuan.

* Wajib Kifayah : hukum yang tidak meng-khususkan siapa pelaksananya sesuai syariat dengan kata lain wajib dilaksanakan untuk umum, misal memandikan jenazah, bila satu muslim mengerjakan maka yang lain tidak wajib memandikan, namun bila tidak ada satu-pun yang memandikan, maka semua penduduk menanggung dosa.



2. Sunnah.

Sesuatu hal yang dikerjakan mendapat pahala namun jika ditinggalkan tidak akan mendapat apa-apa. seperti shalat sunnah, infaq, dll.

terbagi diantaranya :

* Sunnah Hadyi : yaitu hukum sunnah sebagai penyempurna Hukum wajib. Orang yang meninggalkannya tidak mendapat apa-apa. contoh adzan, shalat berjamah dan lain – lain.

* Sunnah Zaidah : yaitu hukum sunnah yang dikerjakan sebagai sifat terpuji bagi muslim, karena mengikuti nabi sebagai manusia biasa. seperti makan, minum, tidur dll.

* Sunnah Nafal : yaitu hukum sunnah sebagai pelengkap perkara wajib. Bagi yang mengerjakannya mendapat pahala dan yang meninggalkannya tidak mendapat apa-apa. seperti sholat sunnat.

* Sunnah Muakad : yaitu hukum sunnah yang dianggap mendekati hukum wajib, misalnya shalat tarawih, sholat idul fitri, shalat idul adha, dll.



3. Halal dan Haram.

Halal : Sesuatu hal yang diperbolehkan Allah.

Haram : Sesuatu hal yang dilarang Allah.
Seperti Zina, meminum minuman keras, berjudi, memakan seperti Darah, Bangkai binatang darat, Babi, Anjing, dan beberapa makanan yang dianggap oleh MUI atau tokoh ulama indonesia haram.

Haram terbagi diantaranya :

* Haram Mutlak : hukum yang mengatur apa saja yang dilarang sesuai Alqur'an dan Hadits seperti Zina, Mencuri, Berjudi, Makan makanan yang dilarang oleh agama.

* Haram Ghoiru : hukum yang mengatur apa saja yang dilarang dari asal atau akhir hal tersebut diperoleh. Misal : amal dimasjid, tapi hasil mencuri, makan makanan halal tapi hasil dari korupsi, atau amal baik yang dipamerkan (riya).



4. Makruh.

Sesuatu hal yang dikerjakan tidak mendapat apa-apa namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala.



5. Mubah.

Sesuatu hal yang dikerjakan atau tidak dikerjakan tidak mendapat apa-apa , seperti mandi, makan, minum, dll.





Untitled Document
Istilah - Istilah Dalam Fiqih
 
1. Mukallaf
Mukallaf adalah seorang muslim yang telah dibebani hukum Islam karena mencapai usia dewasa, baligh dan berakal sehat.Menurut sebagian ulama seorang anak laki-laki dikatakan baligh apabila telah berusia minimal 15 tahun atau telah bermimpi dengan keluar mani. Sedangkan bagi anak perempuan yakni bila telah mencapai usia minimal 9 tahun atau mengalami haid (datang bulan).

2. Syarat
Syarat adalah suatu ketetapan atau batasan yang harus di penuhi seseorang sebelum melaksanakan ibadah tertentu. Apabila syarat tidak dipenuhi maka ibadahnya tidak sah. Bersuci adalah salah satu syarat shalat, maka barang siapa yang shalat tanpa bersuci maka shalatnya tidak sah.

3. Rukun
Rukun adalah suatu amalan/pekerjaan yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu ibadah tertentu yang apabila ditinggalkan maka ibadahnya tidak sah. Contoh, membaca Al Fatihah dalam shalat adalah termasuk rukun shalat sehingga apabila seseorang meninggalkan Al Fatihah dalam shalatnya maka shalatnya menjadi tidak sah/tidak diterima.

4. Sah
Sah adalah diakuinya sesuatu sebagai amalan ibadah apabila telah di penuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan oleh syara’.

5. Batal
Batal adalah suatu konsekuensi hukum tidak sah atau tidak diterimanya suatu amalan ibadah yang disebabkan oleh terlepasnya atau tidak terpenuhinya salah satu syarat atau rukun suatu amalan ibadah.